Sindrom
darah kental adalah penyakit autoimun yang menyebabkan darah menjadi
kental. Sindrom yang dapat terjadi pada semua golongan usia ini pertama
kali ditemukenali oleh Hughes sehingga kelainan ini dinamakan sindrom
Hughes (Hughes Syndrome) dan oleh
karena pada penderita sindrom ini ditemukan antibodi antifosfolipid di
dalam darahnya, kelainan ini juga disebut sebagai sindrom
antifosfolipid (Antiphospholipid Syndrome/APS)
Antibodi
antifosfolipid merupakan salah satu faktor risiko trombosis dimana
darah di dalam tubuh cenderung kental dan mudah membeku sehingga dapat
menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah nadi (arteri) maupun
pembuluh darah balik (vena). Keberadaan antibodi terhadap fosfolipid
ini dapat diketahui melalui pemeriksaan antibodi dalam darah dengan
mendeteksi adanya Antibody Anticardiolipin (ACA) dan Lupus Anticoagulan (LA). Adanya antibodi ini pada seseorang tidak serta merta atau tidak secara absolut
menunjukkan bahwa akan terjadi pembekuan darah, namun kemungkinan
terjadinya pembekuan darah akan lebih besar daripada orang lain. Banyak
individu dengan antibodi ini tidak mengalami sumbatan pembuluh darah
(trombosis), ada yang baru akan mengalami gejala akibat trombosis suatu
saat kemudian, namun ada pula yang menunjukkan gejala sindrom darah
kental ini di usia muda. Seseorang harus memenuhi beberapa kriteria
tertentu untuk didiagnosis menderita sindrom darah kental.
Terdapat
sejumlah penyebab kecenderungan terjadinya pembekuan darah selain
sindrom ini. Perlu pula diketahui faktor lain yang dapat menimbulkan
trombosis seperti merokok, imobilisasi (tirah baring lama akibat sakit,
perjalanan panjang dengan kendaraan/pesawat lebih dari 6 jam, dan
sebagainya), dehidrasi, obat kontrasepsi hormonal, dan penyakit
autoimun lain. Selain itu, terdapat kecenderungan genetik atau
keturunan dalam kasus darah kental.
Akibat
darah kental, pasokan darah yang membawa oksigen, zat-zat nutrisi, dan
lain-lain ke organ dan jaringan di dalam tubuh dapat berkurang bahkan
terhenti sama sekali, -tergantung pada tingkat keparahan kelainan
tersebut-, sehingga menimbulkan gangguan pada berbagai organ di dalam
tubuh. Gejala pada otak berupa sakit kepala atau migren berulang,
vertigo, kejang, daya ingat menurun, bahkan strok yang tidak lazim pada
usia 40-an. Gejala pada mata dapat menyebabkan penglihatan kabur hingga
buta mendadak. Pada telinga dapat terjadi pendengaran berkurang bahkan
tuli mendadak. Gejala pada jantung dapat berupa serangan jantung. Organ
lain seperti ginjal, hati, paru-paru juga dapat mengalami trombosis,
demikian pula pada kulit dan vena dalam di lengan atau kaki.
Khusus
pada perempuan, sindrom ini dapat menyebabkan kesuburan berkurang,
keguguran berulang, janin tidak berkembang bahkan meninggal dalam
kandungan, preeklamsia-eklamsia, dan trombosis vena kaki pada saat
mulai menggunakan alat kontrasepsi hormonal (misalnya pil KB). Pada
masa kehamilan darah secara alamiah menjadi sedikit lebih kental
dibandingkan saat tidak hamil. Hal ini ditambah dengan adanya antibodi
antifosfolipid akan menyebabkan darah sulit mencapai pembuluh-pembuluh
darah kapiler yang kecil di ari-ari (plasenta), mengakibatkan aliran
darah ke janin berkurang sehingga dapat terjadi keguguran dan kematian
janin.
Sindrom
darah kental mungkin masih sangat asing di pendengaran kita. Sesuai
dengan istilahnya, darah dalam tubuh penderita sindrom ini lebih mudah
mengental dibanding darah normal. Sindrom darah kental merupakan
keadaan dimana darah yang berisi berbagai zat nutrisi yang vital untuk
kelangsungan hidup tiap sel dalam tubuh kini lebih mudah menggumpal.
Bila ini terjadi, aliran darah ke sel-sel tujuan menjadi terhambat dan
pasokan nutrisi ke jaringan selanjutnya terputus. Darah juga mengangkut
oksigen yang sangat diperlukan untuk metabolisme berbagai reaksi
penting dalam tubuh. Akibat pasokan yang terhambat menyebabkan
kerusakan atau kematian sel maupun organ.
Sebenarnya darah dan sistem peredarannya di dalam tubuh memiliki
mekanisme menakjubkan dalam menjaga keseimbangannya. Antara lain
mekanisme untuk menciptakan pembekuan (prokoagulasi) dan mencegah
pembekuan (antikoagulasi). Keduanya terjadi secara seimbang, sesuai
dengan keadaan yang dibutuhkan. Sebagai contoh, bila pembuluh darah
terluka, maka tubuh berusaha untuk menutup luka ini dengan merangsang
berbagai komponen untuk memulai proses pembekuan. Sebaliknya
antikoagulasi diaktifkan bila ada bekuan dalam darah. Ketika salah satu
mekanisme terganggu maka berbagai gejala akan timbul.
Ada dua komponen yang bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah,
yaitu faktor-faktor pembekuan dan sel trombosit. Pada keadaan normal,
proses ini melibatkan banyak faktor dan serangkaian reaksi dalam darah
untuk membentuk gumpalan yang diperlukan untuk menutupi dinding
pembuluh darah yang rusak. Sel darah trombosit juga berperan dengan
cara berkumpul (beragregasi) di dinding yang terluka sehingga darah
tidak keluar melalui luka tersebut.
Pada sindrom darah kental, mekanisme keseimbangan diatas terganggu.
Terjadi proses pembekuan yang lebih cepat dan lebih cepat mengental
(hiperkoagulasi)dan terjadi sel trombosit darah lebih mudah mengumpul
dan membentuk gumpalan (hiperagregasi) di permukaan dalam dinding
pembuluh darah. Gumpalan ini yang disebut dengan trombus. Karena
letaknya di dinding pembuluh darah maka adanya trombus bisa memperkecil
diameter pembuluh darah yang terlibat. Bila trombus berukuran kecil
mungkin belum berpengaruh atau hanya sedikit menganggu aliran darah.
Namun bila ukurannya besar dan menutupi seluruh rongga pembuluh darah
maka otomatis aliran darah menjadi tersumbat.
Lebih berbahaya lagi, trombus dapat lepas dari dinding pembuluh darah
dan ikut dalam sirkulasi darah. Bagian trombus yang lepas ini dinamakan
emboli. Dalam perjalanannya mengikuti sirkulasi darah, emboli dapat
menyangkut di pembuluh darah yang lebih kecil dan akhirnya dapat
menyumbat pembuluh darah tersebut. Akibatnya pasokan nutisi dan oksigen
ke sel tuju menjadi terhambat. Yang lebih fatal lagi dan ditakutkan
adalah bila emboli ini menyangkut pada pembuluh darah di paru maka bisa
menyebabkan kematian. Bila menyangkut di pembuluh darah otak maka
terjadilah stroke,Apabila anda adalah penderita sindrom tersebut atau anggota keluarga anda..
maka konsultasikan masalah tersebut ke TABIB MAULANA Hp 082173682828
atau bisa langsung ke tempat praktek: jln KUTILANG SAKTI no 6 Panam PEKANBARU
jln PUTRI TUJUH no 6 Panam PEKANBARU
Bebas biaya konsultasi & cheek up...
|
Rabu, 28 September 2011
SINDROM DARAH KENTAL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar