Kamis, 20 Oktober 2011

KISTA ATAU MIOM

 kista dapat digolongkan menjadi beberapa golongan. diantaranya :

- Kista Fungsional.
Sering tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila disertai komplikasi seperti terpuntir atau pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Kista fungsional ini paling sering terjadi dan sangat jarang pada dua indung telur. Ia bisa mengecil sendiri dalam waktu 1-3 bulan.

- Kista Dermoid.
Kista ini terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi. Kemudian tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang dan lemak. Kista dapat terjadi pada dua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit apabila kista terpuntir atau pecah.

- Kista Cokelat (endometrioma).
Terjadi karena lapisan di dalam rahim (yang biasanya terkelupas sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah), tidak terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid, yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa pada satu atau dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid atau sexual intercourse.

- Kistadenoma.
Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti kandung kencing sehingga dapat menyebabkan semacam ''beser''.

Apakah Bahaya?
Salah satu bahaya yang ditakuti ialah apabila kista tersebut menjadi ganas. Sekalipun tidak semua kista mudah berubah menjadi ganas. Berdasar kajian teoritik, kista fungsional yang paling sering terjadi dan sangat jarang menjadi ganas. Sebaliknya kistadenoma yang jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

Bahaya lain dari kista adalah apabila terpuntir. Kejadian ini akan menimbulkan rasa sakit yang sangat dan memerlukan tindakan darurat untuk mencegah kista jangan sampai pecah. Apabila kista tersebut sampai pecah bisa mengakibatkan hal-hal yang sangat berbahaya bagi penderita.

Walaupun kista tidak selalu menjadi ganas atau mengarah kepada kanker, namun demikian pemeriksaan tetap perlu dilakukan untuk mengetahui indikasi dan penanganan yang lebih tepat. Belum ada jawaban yang pasti mengapa kista dapat timbul, apalagi seringnya kista tidak memberikan tanda dan gejala khusus, sehingga si penderita tidak menyadarinya dan baru diketahui secara kebetulan pada saat memeriksakan diri ke dokter dengan ultrasonografi atau USG (ultrasonografi), dan untuk pengobatanya lebih dikenal dengan "Metode Laproskopi".

BEDA KISTA DENGAN MIOM
Mungkin bagi yang belum tahu perbedaan antara Kista dengan Miom, berikut adalah penjelasannya. Semoga informasi ini membuat kita lebih waspada dan mawas diri.
  1. Kista bisa terjadi pada bagian tubuh manapun. Bisa di usus, paru-paru dan sebagainya. Yang kerap terjadi pada wanita hamil adalah kista indung telur (ovarium) dan kista rongga rahim (endometriosis). Sementara Miom hanya terjadi di rahim (uterus).
  2. Kista berisi darah atau cairan tubuh lain. Sedangkan Miom berbentuk daging yang padat (seperti kutil).
  3. Kista bisa jinak atau ganas, lantaran itu kerap dianjurkan untuk diangkat. Pengangkatan kista juga untuk mengetahui tingkat keganasannya sehingga dapat diberikan pengobatan yang dibutuhkan. Kalau Miom umumnya jinak.
  4. Kista bisa muncul kapan dan di mana saja di organ tubuh. Miom pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon estrogen. Oleh karena itu, miom tidak pernah terjadi pada gadis yang belum mengalami menstruasi dan akan mengecil/regresi saat menopause. Miom kemungkinan masih tumbuh pada usia reproduksi, KONSULTASIKANLAH kista atau miom anada ke TABIB MAULANA
       praktek: jln KUTILANG SAKTI PANAM PEKANBARU    HP 085271914898

Tidak ada komentar:

Posting Komentar